Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Jenis Warna Beserta Contohnya

Warna merupakan unsur penting dalam desain grafis karena merupakan bahasa komunikasi yang disampaikan melalui visual atau indra penglihatan.

Agar dapat memilih warna dengan tepat dalam proses desain, desainer grafis harus mengenal jenis-jenis warna.

Warna dalam desain grafis yang beragam terkadang membingungkan agar lebih mudah dalam menentukan warna sesuai kebutuhan, warna-warna tersebut disajikan dalam 4 kelompok warna yang dikenal dengan teori Brewster.

Teori brewster ini nantinya menjadi pondasi munculnya lingkaran Browster yang akan membagi warna secara lebih rinci dan luas.

JENIS-JENIS WARNA 

Dalam lingkaran  warna dapat dilihat bahwa jenis-jenis warna berdasarkan komponennya terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :         

1. Warna Primer

Warna primer (primary color) adalah warna pokok atau warna dasar dalam lingkaran warna yang tidak dapat di peroleh dari campuran warna lain.

warna primer terdiri dari tiga warna dasar, yaitu merah, kuning, dan biru.

Warna-warna tersebut dalam dunia desain grafis di kenal dengan nama pigmen. 

Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder, sedangkan pencampuran satu warna sekunder akan menghasilkan warna tersier.

2. Warna Sekunder

Warna sekunder (secondary color) merupakan warna yang dihasilkan  dari pencampuran dua warna primer dengan perbandingan yang sama. 

Adapun, warna sekunder dari warna-warna primer yang terletak tepat di tengah warna primer. 

LIHAT JUGA : Cara Terbaru Mendaftar Akun Dana  

Warna ini tetap memiliki sifat dan karakter yang kuat meskipun tak sekuat primer.

Warna sekunder terdiri dari warna Ungu/violet (pencampuran warna, merah dan biru), Hijau (pencampuran warna biru dan kuning) dan Oranye/jingga (pencampuran warna merah dan kuning).

3. Warna Tersier

Warna tersier adalah warna yang diperoleh dari pencampuran warna primer dan sekunder di sebelahnya dengan perbandingan yang  sama.

Berikut contoh warna pencampuran warna perimer dan sekunder yang menghasilkan warna tersier.

Warna tersier ini tentunya lebih beragam dari dua warna sebelumnya. 

Disini kita akan mulai mengenal warna coklat, jingga dan lainnya :

  • kuning +oranye, menjadi kuning oranye (golden yellow).
  • Merah +oranye, menjadi merah oranye (burnt oranye ).
  • Merah+ ungu, menjadi  merah ungu(crimson).
  • Kuning +hijau, menjadi kuning hijau (lime green).
  • Biru+hijau, mejadi biru hujau (turquoise).
  • Biru+ungu, menjadibiru ungu(indigo).
4. Warna Analogus

Warna analogus merupakan deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna.

Misalnya deretan dari warna hijau menuju warna kuning dan deretan dari warna ungu ke warna merah.

5. Warna Komplementer

Warna komplementer atau disebut juga dengan warna kontras adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan yang lainnya. 

Warna ini di dapatkan dari warna yang saling bersebrangan (memotong titik tengah segitiga )terdiri dari warna primer dan warna sekunder.

Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau  biru dengan jingga dan kuning dengan ungu.

6. Warna Netral

Warna netral merupakan hasil pencampuran dari warna primer, warna sekunder, dan warna tersier.

Warna ini tidak mengarah pada ketiga warna tersebut karena karena pencampuran bisa dalam komposisi yang berbeda.

BACA JUGA :

7. Warna Hangat

Warna hangat  (warm color) merupakan kelompok warna yang rentang  setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning.

Warna ini memiliki kesan riang, semangat, merah dan sebagainya. 

selain itu,warna hanggat megesankan jarak yang dekat. 

Warna hangat adalah warna yang bisa menimbulkan suasana menjadi semangat, serta mendatangkan keceriaan. 

8. Warna Dingin   

Warna dingin (cool color) merupakan kelompok warna dalam dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. 

Warna ini memiliki kesan kelembutan, sejuk, nyaman, dan sebagainya. 

Selain itu, warna dingin mengesankan jarak yang jauh.