Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Planogram Produk Retail: Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Keuntungan

 A. Planogram

Istilah planogram atau layout pada umumnya dipakai untuk menunjukkan rencana visual tentang penempatan produk di rak-rak display pengecer.

PENGERTIAN PLANOGRAM 

Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary, planogram yang berarti sebuah diagram atau model yang menunjukkan penempatan produk di rak-rak retail untuk memaksimalkan penjualan.

LIHAT JUGA : Pengertian Proposal Usaha

Planogram disebut juga sebagai diagram yang menunjukkan bagaimana dan di mana stock keeping unit (SKU) retail tertentu harus ditempatkan di rak, tempat penyimpanan ataupun dipajang untuk meningkatkan volume pembelian.

MANFAAT PLANOGRAM 

Planogram adalah salah satu alat merchandising terbaik untuk menyajikan produk kepada pelanggan. Selain itu, planogram juga memberikan beberapa manfaat positif seperti berikut :

  • Menandai potensi pada tiap sudut ruangan sebuah toko.
  • Memberi sebuah kepuasan kepada pelanggan dengan daya tarik visual yang lebih baik.
  • Kontrol persediaan yang ketat dan pengurangan out-of-stocks.
TUJUAN PLANOGRAM 

a. Tujuan Planogram untuk Retailer

  1. Meningkatkan volume penjualan.
  2. Membuat strategi dalam meningkatkan laba (gross profit).
  3. Menentukan proses pengisian ulang produk.

b. Tujuan Planogram untuk Konsumen

  1. Memudahkan konsumen untuk mencari produk di rak pajangan.
  2. Membantu proses pemilihan produk berdasarkan harga dan kualitas.
  3. Membantu konsumen berbelanja dengan hemat waktu.

 


KEUNTUNGAN PLANOGRAM

  1. Memuaskan konsumen dengan tampilan visual yang lebih baik.
  2. Pengendalian persediaan yang lebih ketat dan mereduksi terjadinya kehabisan stock
  3. Kemudahan pengisian produk.

B. Membuat Planogram

Planogram atau space management merupakan suatu konsep yang secara sederhana dapat dipahami sebagai suatu konsep atau rencana pemajangan produk berdasarkan alur kebiasaan belanja konsumen.

Konsep Pembuatan Planogram

Pembuatan desain planogram dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu sebagai berikut :

a. Mengklasifikasikan Barang Slow dan Fast Moving

Data penjualan barang slow dan fast moving dapat digunakan untuk mengetahui barang mana yang seharusnya lebih banyak dipesan dan barang mana yang seharusnya tidak perlu banyak dipesan.

Penghitungan barang slow dan fast moving dapat pula digunakan sebagai salah satu cara penentu dalam meletakkan barang-barang yang kosong pada rak di end caps, dan juga sebagai penambah space untuk barang fast apabila terdapat barang yang kosong dalam satu rak dengan kategori sejenis.

b. Membuat Layout Retail

Layout toko mencakup layout ruang pamer di mana fixture (perlengkapan atau alat peraga ditempatkan), fixturing (tipe fixture, seperti rak kacau gondola, dan lain-lain yang digunakan untuk menata barang), display, dan suasana toko (perlengkapan toko, pencahayaan, dan pemberian kartu produk).

BACA JUGA : 

Salah satu komponen kunci dari layout toko adalah penempatan fixture (perlengkapan atau alat peraga) yang harus diatur sedemikian rupa sesuai dengan alur/arus lalu lintas pengunjung atau konsumen toko.

1.Tujuan Layout Toko

Tujuan dari layout sendiri adalah untuk mendekatkan produk kepada konsumen agar tersedia dalam tempat dengan jumlah yang tepat, untuk kenyamanan dan kemudahan untuk memperoleh produk, serta untuk efisiensi dan efektivitas space yang ada.

2. Manfaat Layout

  • Manfaat kegunaan tempat
Kegunaan ini didapatkan konsumen karena dengan layout yang baik produk akan ditempatkan pada tempat yang dapat didatangi oleh konsumen.

  • Manfaat kegunaan informasi
Informasi bermanfaat sebagai penjelas kepada konsumen sehingga konsumen terbujuk agar membeli dan meningkatkan jumlah konsumen agar tidak melupakan produk dan tempatnya (layout).

  • Manfaat kegunaan waktu

Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa konsumen dapat memperoleh produk pada saat yang diinginkan.

3. Jenis-Jenis Layout

  • Pola arus bebas (free flow pattern)
  • Pola kisi (grid pattern)
  • Pola gabungan (mixed layout)

c. Membuat Desain Planogram

  • Data Riwayat Penjualan
  • Dimensi Rak Shelving
  • Dimensi Produk 

d. Mengklasifikasikan Barang Sesuai dengan Kategorinya

1. Proses Mendefinisikan Kategori pada Sebuah Retail

Pada dasarnya, terdapat lima proses dalam mendefinisikan kategori-kategori pada sebuah retail, yaitu sebagai berikut :

  • Menentukan kebutuhan dari konsumen.
  • Menentukan apa yang memberikan solusi serupa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
  • Menentukan produk barang terkait dan produk subtitusi untuk konsumen.
  • Menentukan tipe pengelolaan berbagai produk.
  • Melakukan pengelompokan pada produk-produk.

2. Tahap Klasifikasi Barang pada Manajemen Kategori

  • Merchandise division
  • Merchandise departemen
  • Merchandise group
  • Merchandise family
  • Merchandise subfamily
  • Merchandise item code
  • Merchandise item subcode