Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep Analisis Kelayakan Usaha

KONSEP ANALISIS KELAYAKAN USAHA 

1. Analisis kelayakan usaha

Agar usaha berhasil dengan baik dan dapat memberikan keuntungan, maka dibutuhkan analisis kelayakan usaha yang tepat. Analisis usaha memiliki tujuan sebagai berikut :

  • Mengetahui besar potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha dapat bertahan.
  • Menemukan peluang dan potensi usaha produk kerajinan yang dapat dimanfaatkan.

Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis yang menitikberatkan pada kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). 

LIHAT JUGA : 5 Jenis Investasi Untuk Pemula

Menganalisis terhadap setiap unsur SWOT bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat penyusun strategi. 

Unsur SWOT yang dianalisis meliputi mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu usaha. 

Secara rinci, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha produk kerajinan, sebagai berikut :

  • Penetapan kelayakan usaha produk pengolahan.
  • Analisis kelayakan finansial.
  • Analisis persaingan.

2. Analisis kelayakan finansial

Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. 

Adanya kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda bergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi usaha baru.

3. Analisis biaya produksi

Biaya produksi berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan jumlah harga yang pada penjualan.

Adapun komponen dalam biaya produksi sebagai berikut :

a. Biaya tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya.

b. Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan total produksi. Hal ini berarti biaya variabel sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah produksinya.

c. Taksiran harga jual

Dalam menentukan taksiran harga jual, dapat dengan mempertimbangkan hpp dan juga harga jual produk pesaing.

 


MENGHITUNG TITIK IMPAS (BREAK EVENT POINT) 

Dalam melakukan analisis BEP, anda dapat mengetahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing tanpa mengabaikan laba yang diinginkan. 

Dalam menganalisis BEP, biaya produksi berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan jumlah harga pada penjualan. 

Selain itu juga memerhatikan biaya tetap dan biaya variabel, Biaya tetap adalah biaya yang total akumulasinya tetap, sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan selalu berubah. 

Biaya tetap contoh biaya tenaga kerja, biaya gaji, penyusutan peralatan, dan sebagainya. 

Biaya tidak tetap contohnya biaya bahan baku, setelah ditentukan total biaya tetap dan biaya variabel, langkah selanjutnya dengan menghitung taksiran harga jual produk. 

BACA JUGA :

Taksiran harga jual dapat di peroleh dari menghitung harga pokok penjualan, Analisis break event point sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan. 

Break Event Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana Perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian dan dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. 

Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. 

Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. 

Sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.